Powered By Blogger

time

Adi's Site

Selamat datang,

Assalamu'alaikum, kuucapkan salam kepada saudara sekalian, semoga Allah senantiasa memberikan limpahan rahmat dan perlindungan.

mini web

Senin, 18 Agustus 2008

Mahasiswa, LDK, dan Mentoring

Pemuda adalah harapan setiap bangsa. Realita pemuda hari ini dapat diproyeksikan untuk memprediksi masa depan dari bangsa tersebut. Tentunya yang menjadi harapan adalah pemuda-pemudi sholeh, yang punya watak dan kepribadian, kreatif, dan senantiasa mengemukakan gagasan-gagasan yang segar. Pemuda yang tidak larut dalam Lumpur maksiat, inilah sosok makhluk yang sangat dicintai oleh Allah swt.
Pemuda yang jadi mahasiswa, itu kutukan untuk jadi pemuda yang elit. Ada berapa banyak orang sih, di Indonesia yang mampu kuliah, mengenyam pendidikan tinggi? Amat sedikit! Kita adalah bagian dari yang sedikit itu untuk membangun islam dan Negeri yang besar ini dimasa depan nanati. Untuk itulah peran mahasiswa yang spesifik ini harus dipahami sebagai bentuk keterwakilan umat Islam. Si elit inilah yang kemudian harus membuktikan dirinya memiliki kualifikasi lebih untuk membahasakan kepentingan umat Islam.
Namun harapan tersebut kini hanya mimpi, realitanya sebagian besar mahasiswa pada saat ini lupa akan tugasnya sebagai Agen Pembaharuan, lebih senang memfokuskan kuliah dan pergaulan (yang lebih parahnya lagi pergaulan tersebut merupakan hal-hal yang dibenci oleh Allah swt). Namun, adapula mahasiswa yang berjuang sebagai si elit, tapi perjuangannya tidak didasarkan atas orisinalitas nilai-nilai keislaman, bergerak secara otoriter tanpa memperhatikan nilai-nilai ilmu dan keagamaan, seolah buta bergerak tanpa mengetahui visi dan misi yang jelas. Bagaimana cara mengatasi masalah nilai-nilai keislaman pada mahasiswa saat ini? Siapa kira-kira yang dapat menyelesaikan masalah ini? Ziiiiing…….(Sunyi)
Lembaga Dakwah Kampus (Jreeeng), peran dari Lembaga Dakwah Kampus sangat penting untuk mewujudkan suatu masyarakat yang madani di sebuah kampus, dengan kata lain memberikan sebuah nilai dan norma keislaman kepada seluruh warga muslim di kampus. LDK (yang digerakkan Aktivis Dakwah Kampus) mencoba untuk mengajak seluruh mahasiswa muslim, baik yang kerjaannya kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang) maupun yang kunang-kunang (kuliah nangkring-kuliah nangkring), untuk selalu singgah dan meramaikan isi Masjid. Salah satu aktivitas LDK yang “terkenal” adalah mentoring, apa sih itu mentoring?
Taukan poin ketiga lagu Tombo ati-nya Opick? Berkumpul bersama orang-orang soleh, ini merupakan salah satu obat hati yang membantu untuk meningkatkan iman kita. Berkumpul besrasama orang-orang soleh, ya, bisa dikatakan mentoring. Mentoring adalah taman-taman diskusi kita, tempat kita mencoba merajut ukhuwah, berbagi the sarang separuh gelas, membelah sepotong pisang goreng menjadi dua bagian untuk diberikan kepada ikhwah yang duduk bersebelahan di majelis mentoring, dan kita berusaha menerapkan sekecil apa pun nilai-nilai (ilmu) yang diperoleh dari murobbi Sungguh kenikmatan yang luar biasa, nikmat isalam dan nikmat ukhuwah telah hadir di hati kita saat mengikuti mentoring. Dan secara spontan dapat membangkitkan keimanan ini.
Sejauh mana mentoring dapat merubah nilai-nilai mahasiswa pada saat ini? Dengan mentoring, merupakan langkah yang efektif untuk membentuk/memperbaiki kembali nilai-nilai keislaman di dalam diri mahasiswa, mentoring penting dilaksanakan, karena :
· Tempat merajut ukhuwah, sehingga kadar keimanan kita selalu terjaga dan bertambah serta menjaga tali silaturrahim sesama muslim.
· Tempat diskusi (Sharing dan Curhat), masa-masa kuliah tentu memberikan banyak beban masalah, dengan mengikuti mentoring semua masalah dan yang berat sekalipun dapat diselesaikan secara bersama.
· Tempat mendapatkan ilmu-ilmu baru dari murobbi.
Kenapa mentoring merupakan langkah yang efektif untuk membentuk pribadi muslim yang bagus? Karena cara ini sudah dibuktikan oleh Rasulullah saw, ketika melaksanakan mentoring dengan para sahabatnya. Hasilnya, terbentuklah pribadi-pribadi seperti Umar, Ustman, Khalid dan sahabat yang lain, yang memberikan kontribusi besar kepada Islam. Sehingga Islam dapat berjaya sampai saat ini. Zaman Rasul dan zaman sekarang ini tidak terlalu berbeda situasinya, kita dapat melaksanakan mentoring bersama saudara-saudara sesame muslim dan membentuk pribadi seperti Umar, Ustman yang baru.
Dari Al-Qur’an kita mendapatkan beberapa ayat dimana Allah swt memerintahkan :
· Adanya aktivitas dakwah
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik…”
(Q.S. An-Nahl : 125)
· Memperdalam kompetensi
“Tidak sepatutnya bagi orang-orang mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang ad-din….”
(Q.S At-Taubah : 122)
· Keutamaan Intelektualitas :
“...Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…”
(Q.S Al-Mujadilah : 11)
· Perintah amal jama’i:
“…Dan tolong menolonglah dalam kebajikan dan taqwa..”
(Q.S. Al-Maidah : 2)
Dalam berbagai hadist, Rasulullah saw juga mengungkapkan beberapa kewajiban untuk memperdalam ilmu dan kekuatan intelektual sebagai prasyarat tegaknya peradaban.
“Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim”(H.R.Ibnu Majah), “Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”(H.R. Muslim), “Tidak ada usaha seseorang yang lebih utama disbanding usaha mencari ilmu…Din-nya tidak akan tegak sampai akalnya tegak”(H.R Thabrani).

Ayat dan hadist diatas tentu sudah menjelaskan kenapa kita harus mengikuti mentoring, terutama untuk para pemuda. Kemudian mahasiswa harus terus bergerak dikampus, memanfaatkan mentoring sebagai tempat berpikir, berdiskusi, merencanakan, sampai kepada tahap pelaksanaan suatu ide. Dan semua ini merupakan sarana berlatih bagi seluruh mahasiswa. “Siapa yang menanam benih, dialah yang akan menuai hasil”. Semoga para pemuda dan mahasiswa ini dapat memberikan pencerahan bagi bangsa yang telah lama menanti perubahan ke arah yang lebih baik. Walau tidak terlalu melejit-lejit, namun kita harus berupaya meretas perjuangan dakwah ini, agar hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini. Insya Allah.
Wallahu a’lam

Tidak ada komentar: